Saturday, September 20, 2008

Becarefull with Home Made Food

Pagee pagee check e-m@il...
eh...ada inbox (1)...

penasaran bener gak seh isinya kayak gitu, soale ki ono pesen kayak ngene iki :
Disclaimer: Yang memforward berita ini tidak bertanggung jawab terhadap benar tidaknya isi dari berita ini.
Nah lo...so ya ikutan forward ajah ke blog ini...mungkin di antara kalian ada yang tau benar apa tidaknya info ini...mari kita simak...


Dear all,

Beberapa hari yang lalu, sales kami membawa produk yang namanya "kripik setan". Dinamakan demikian oleh karena rasanya yang luar biasa pedas. Harganya? Murah meriah. Dua ratus perak sanggup bikin anda yang paling tabah sekalipun "nangis" sesenggukan.

Saya sendiri mencoba satu bungkus. Rasanya hebat, gurih, wangi dan lezat. Tapi setelah satu bungkus habis, saya perlu minum 1,5 liter aqua untuk menghilangkan rasa pedas yang luar biasa. Sepanjang perjalanan pulang kerumah, saya harus berhenti dua kali di jalan untuk piss...

Iseng-iseng, produk tersebut kami berikan kepada R&D perusahaan kami. Ini dikarenakan timbulnya kecurigaan di hati kami terhadap produk ini. Harganya cuma 200 perak, tapi saat ini harga cabe luar biasa mahal. Terakhir kali beli cabe, pembantu saya hanya dapat dua butir rawit untuk uang Rp200. Sadis ga sih?

Hasilnya...luar biasa!!! Ternyata rasa pedas dari keripik tersebut diperoleh lebih banyak dari...balsem gosok. Hiiii....balsem obat gosok tersebut, diolah menjadi makanan. Produk kripset ini lagi beken banget di daerah bogor dan depok.

Guys, masih banyak lagi makanan-makanan ajaib di luar sana. Sekedar gambaran, mungkin teman-teman pernah bertemu produk chiki-chiki dengan merek ga jelas, dijual murah banget (gopek ke bawah). Kami pernah bertanya-tanya, bagaimana mungkin bisa memperoduksi barang semurah itu?? Hampir mustahil. Untuk itu kami mendatangi beberapa perusahaan sejenis yang masuk kategori kecil/industri rumah tangga.

Nah ini yang kami temukan. Untuk mengaduk material utama dengan bumbu, supaya bisa merata, diperlukan mesin yang namanya molen. Mesin ini cara kerjanya hampir mirip dengan mesin molen buat ngaduk semen.
Kedalam mesin ini, material utama dimasukkan bersama bumbu terus di aduk merata. Pada pelaksanaannya, bisa dipastikan TIDAK MUNGKIN meniadakan produk terbuang. Karena, pada saat di putar, pasti sejumlah material akan terlempar keluar. Ini tidak bisa dihindari. Inilah yang membuat produk tersebut menjadi mahal. Nah....untuk produsen ecak-ecak (produsen kecil/home industry), materi sisa yang tercecer di lantai tersebut disapulalu dimasukkan kembali ke dalam molen. Nah...barang yang seperti itulah yang dibeli oleh anak-anak kita di kantin sekolah.

Sadis!!! Ini kisah nyata lho. Bukan mau menjelek-jelekan home industry, tapi hanya ingin membuat teman-teman sekalian berhati-hati dengan produk makanan yang sangat murah. Bahkan makanan seperti itu ikut serta mencetak ijin depkes di kemasannya. Ga tahu ijin boong-boongan atau emang asli.

No comments:

Post a Comment